Mau cari apa ?

intinya damai dan maaf

Kamis, 10 September 2009

akan terlalu banyak kata maaf yang harus ku gelontorkan
pada manusia yang berbeda - beda
hingga tak tahu harus mulai darimana dengan cara apa
mulai dari yang membuatku muak
lalu yang membuatku bad mood setelah melihatnya
lalu yang ku sakiti dengan goresan dan luka
lalu yang ku tipu demi aku yang terlihat lebih baik
lalu yang ku kritisi dengan kata - kata terlalu kejam
lalu yang ku hina dengan ribuan caci maki
lalu yang ku jahili dengan cara yang di luar batas pikir
hingga terakhir untuk yang kubenci mati
tak tahu harus bagaimana dan mulai dari mana
harus dengan baju koko, sarung semata kaki dan peci
yang datang saat lebaran bersama ketupat sayur dan minal aidin
atau dengan janggut putih, setelan musim dingin merah tak lupa kupluk merah
yang datang dengan rusa - rusa pilihan terbang melintasi malam bersama kado dan kartu merry christmast
entah bagaimana, dan dari mana biarkan ini berjalan seperti aliran air di atas sungai
bersama hembusan nafas yang semakin menghampiri akhir
intinya ingin damai dan maaf...
hingga akhirnya dalam peristirahatan terakhir ada senyum dari raga yang kutinggalkan

benang kusut, lalu ?

tak mengerti apa yang terjadi
tak tahu mengapa benang ini terlalu kusut untuk ku tenun
hanya tahu ada ujung awalan dan akhir yang dijaga oleh dua orang berbeda
aku berkata dengan argumentku dan terus membela aku
dan dia berkata tentang ia bersama rasa sakit yang ia derita dengan luka yang masih menganga
aku dan dia ada di kedua ujung yang berbeda
aku dan dia berdiri di posisi yang berbeda
aku dan dia yang terus memegang benang dari sudut yang berbeda
aku dan dia....berbeda
aku dan dia...berbeda
dan ribuan lain yang berbeda
setelah ku kait kan benang itu pada satu kail
dan ku lihat pemandangan yang lain dari pemandangan berbeda yang sebelumnya
yang diam dan tak terusik, namun itu sama
sama diantara ribuan berbeda yang muncul
yang sama itu benangnya yang kusut
yang sama adalah kemauan aku dan dia yang ingin membetulkan benang ini
yang sama itu usaha kami untuk menghindar demi menutupi sebuah kejujuran
yang sama itu...
yang sama itu....
dan jutaan sama yang tersembunyi dibalik selimut berbeda
kini ku mengerti walau samar
sepertinya, aku masih disini dengan bayang semunya
dan dia masih disana dengan bayang semuku
apa benar ini yang terjadi ?
aku dan dia sudah terlalu lemah menggenggam ujung benang kusut ini
aku lebih baik merelakannya, karena mungkin akan lebih baik
merelakannya memilih apa yang ia ingin untuk benang ini
ingin di luruskan kembali, bersama - sama ?
dengan akhir yang masih tanda tanya, untuk ku biarkan ia buka dan tentukan
ingin menggunting ikatan tak karuan itu, melupakannya dan membuat sambungan yang baru ?
dengan akhir yang kali ini, ku biarkan aku dan dia melepaskan benang yang pernah ada
dan,aku dan dia berjalan dengan arah masing - masing
atau ada cara lain darinya untuk benang kusut ini ?
aku akan menunggu pilihannya,sambil membuka jerat kusut benang itu sebisa ku

musuhku,lawanku adalah...

man..
ini sungguh shit dan benar - benar shit..
kebutaan aku untuk kurun waktu hampir setengah tahun ini..
melihat mereka yang berbeda
menatap kalian dari sudut pandang yang terlalu diagonal untuk benar
memarahi dia yang tidak sepenuhnya salah
membisu untukmu yang sebenarnya diam dan tak berbuat apapun..
ini yang ku lihat, dan yang terpintas dalam aku
yang selama ini memusuhimu
yang sejauh ini meremehkan kalian
yang sampai saat ini terdiam untuk mereka
yang hingga kini masih panas akan dia
benar - benar bodoh dan terlalu untuk itu
musuhku besar ku ada disini...
bukan dimana tempat kau berdiri
atau tanah yang dia pijak
bukan juga ujung dari jejak perjalanan jauh kalian
dan bukan di tempat mereka bergerumul
lawan ku ada di sini..
di hadapan ku, ketika ku bercermin
di tengah bola mata ku saat ku berkaca
dan terus mengikuti gerak ayun tubuhku
musuhku, lawanku adalah aku
aku yang begitu haus akan kuasa dan kekuatan
aku yang begitu rindu akan jutaan nafsu duniawi
aku yang tertalu naif dan munafik akan diriku sendiri
aku yang sangat egois hingga membuat kau,dia,mereka dan kalian meringis
sebuah pepatah lama berkata, mengalahkan diri sendiri merupakan hal yang sulit
mungkin kini benar adanya bagiku
tapi ini aku, aku yang ingin menang atas aku
akan ada bantahan dari aku untuk sang pepatah tua itu
karena aku akan berdiri lagi di sini, ditengah jutaan manusia
setelah aku menaklukan aku sendiri
bukan lagi mungkin untuk itu,menaklukan aku sendiri
bagiku itu harga mati !!!