rasa kesal dan segala marah
seakan kini
tak dapat lagi ku bendung dalam setiap surat-surat ku
yang ku kirimkan padanya
bukan masalah surat ataupun kotak pos
semua pertanyaan darinya tetang kabar dan keberadaan ku
yang kemarin sempat membuatku sedikit bahagia
dan menjadi layaknya kejutan kecil
di malam natal bagi pengemis di pinggir jalan
kini seakan kian sirna di bawa oleh desiran ombak
yang kian menepis hari-hari singkat ini
pagi yang dulu terlihat begitu cerahpun kini tertutup
oleh awan kelam yang membawa hujan untuk membanjiri tunas-tunas harapan
akan kasih dalam perjalanan hidup yang terlalu singkat ini
apa aku orang begitu batu ini
bisa tetap bersabar ?
menahan semua rasa kesal ini ?
entahlah, semua sifatku nantinya tergantung dia...
bagaimana ia memperlakukanku,
menganggap keberadaan ku di sisinya dalam menemani perjalanan hidupnya
dan bagaimana tanggapannya dengan semua surat-surat ke
Langganan:
Postingan (Atom)