Mau cari apa ?

namun,senyum bukan berarti bahagia

Selasa, 13 April 2010

mungkin, akan begitu mudah mencari orang tersenyum
dan disaat yang bersamaan ada orang yang tersenyum dan tertawa
namun tidak rasa yang dapat menjadi alasan senyum dan tawa itu muncul
seperti yang dilakukan pria satu ini,
disuatu malam ketika memang ada rutinitas untuk berkumpul bersama keluarga
yah,sekedar bercerita dan bertukar pengalaman dan pengetahuan
lalu,sang ayah ditengah penat pekerjaan beristirahat
bersama tempat favoritnya sambil menahan sakitnya yang ia rasa
namun, beban yang ia rasa dan sakit yang menyiksanya
dibalut dengan senyuman dan muka bahagia
agar tak ada yang tahu akan apa yang ia rasa sebenarnya
lalu, sang ibu melihat sebuah acara ditelevisi dengan candaan bersama sang ayah
dan anak-anaknya sibuk dengan urusan mereka masing-masing
entah,apa yang dipikirkan yang lain hingga meninggalkan si sulung bersama ayahnya
didalam kamar tersebut dengan acara perbincangan politik di televisi
sang ayah dengan begitu serius dalam diamnya serius melihat pergunjingan masalah negara
sedangkan si sulung hanya melihat sang ayah sambil sesekali bertnya akan pendapatnya
mungkin sang ayah masih ingin tak ada yang tahu akan apa yang ia rasa
namun, si sulung tak begitu bodoh untuk tipuan dari raut muka sang ayah
terlihat bagaimana mata sang ayah dipenuhi dengan urusan kantor yang begitu menumpuk
lalu bibirnya digigit tuk menahan erangan sakit yang ia rasa
tangannya seolah hanya relaksasi dengan menutupi perutnya tuk
namun, masalah perut yang sebenarnya ia rasa
ia memutus kedinginan kala itu denga memanggil gadisnya
seolah ingin menyantap kesegaran buah di malam hari, namun kembung yang ia rasa
ia hanya meminta segelas jus atau potongan buah lunak yang mudah dikunyahnya
dengan harapan asupan buah itu akan melancarkan pencernaannya
si sulung yang merasakan kejanggalan hanya berlakon seperti hari-hari biasanya
setelah gadisnya keluar, kembali tertinggal disana sang ayah dan si sulung
bersamaan dengan habisnya acara televisi yang mereka tonton bersama
lalu sang ayah berguling diatas ranjangnya, ingin menunjukan kantuk yang ia rasa
namun, bukan hanya sekedar kantuk karena si sulung melihat
rengutan dari mata sang ayah yang terpejam untuk menahan sakit yang dirasa
si sulung dengan angannya hanya terbang kepada tuntutan dan permintaannya akan materi dan kesenangan mudanya
sedang ayahnya terbaring menahan sakit bersama tuntutan pekerjaan
demi dapat meneruskan hari ceria anak-anaknya
dan menutup kekhawatiran tiap anak-anaknya akan kondisi dirinya
melukis senyum panjang dalam wajahnya, didepan anak-anaknya
melantunkan tawa untuk menenangkan pikiran dari anak-anaknya
sedang istrinya membisu untuk menjaga tak ada kata yang salah tuk diucap
hingga anak-anak tahu akan apa yang terjadi sebenarnya
dan mereka mencoba menjadi sebagaimana orang tua yang baik adanya
begitu setiap harinya, terus menerus dilakoni mereka
bersama dengan mengasihi tiap anak-anaknya
mengisi hari mereka dengan senyum dan canda
bersamaan dengan penanaman aturan sosial
agar kelak,putra/i mereka dapat diterima oleh masyarakat
sampai suatu saat nanti mereka mungkin hanya dapat melihat
hasil didikannya dari surga sana

amnesia,mati atau menjadi cilik

bosan dan jenuh akan permasalahan yang menggila
apa mungkin makna dari kedewasaan adalah permasalahan
seperti sudah bertahun-tahun ditengah gurun
merindu akan segarnya air dari oasis
ingin dan sangat ingin dapat seceria dulu
dimana tawa dan canda begitu lepas tanpa menghiraukan apa yang akan terjadi
dan apa yang sedang terjadi ini
ingin seperti para bocah yang begitu riang dengan tawa dan canda mereka
tanpa tahu akan apa yang dihadapi keluarganya
tanpa mengerti bagaimana orang tuanya merasa
jika memang menjadi dewasa dan besar hanya memepertemukan dengan masalah
tolong lah,aku tak ingin menjadi dewasa
mungkin, hidup mereka yang down syndrome lebih bahagia
dimana hari mereka berisi dengan cara-cara mereka membahagiakan dirinya
tak perduli akan apa yang ada di kirinya
tak merisaukan akan apa yang dikatakan oleh kanannya
namun, yang ada ini tak begitu adanya
harusnya sudah cukup bersyukur untuk lahir senormal ini
walau cukup manusiawi,jika masih tak puas akan hidup ini
jika memang suatu saat nanti, tak dapat lagi menahan masalah yang ada
tolong buat aku amnesia atau menjadi secilik dahulu
hingga tak mengerti dan tahu akan apa yang ada
atau mungkin, kerelaan ku akan ada untuk mati
ditemani sengsara dan masalah

yes we can

telat parah kali ini post..
tapi,esok akan menjadi hari terakhir melihat soal yang menentukan kelulusan masing-masing
memang tidak lagi begitu penting
tapi, ini sekedar formalitas untuk memenuhi jadwal kami
atau mungkin para pengajar masih rindu akan kami
hingga masih memenuhi jadwal kami dengan hal tidak penting
macam mengulang ujian praktek
yang sebenarnya tak bernilai, karena si gendut
entah hingga kapan akan selalu begini
setiap tahun sepertinya di buat serba ribet dan ngejelimet
yah, karena kami yakin akan kemampuan kami
cobalah kami, karena kami hanya akan menjawab
"yes we can"
walau mungkin, kata itu akan menjadi kata terakhir dipenghujung kehidupan kami
karena mati dicekokki soal dan hal-hal tidak penting