Mau cari apa ?

26 desember

Senin, 29 Desember 2008

26 desember 2008
harusnya ini ku tuliskan hari itu..
sebauh kebahagiaan yang membawa aku lebih dalam dan lebih jauh
menjelajahi impian tentang cinta
hingga aku tak peduli akan keadaan dunia luar
sebuah kalimat yang ku tunggu
untuk di ucapkan olehnya
akhirnya, penantian lebih dari seratus hari itu berakhir
berakhir bahagia di 1 hari..
tetapi,mengapa hanya satu hari ?
hingga akhirnya muncul "22.40"
terima kasih untuk dia
namun,ketidak puasan manusaiwi menguasaiku
untuk bertanya
mengapa engkau tidak mengkhawatirkan dan memahi rasa sayang ku ?
sudahlah,
mungkin sudah seharusnya aku hanya menjadi teman mu

pikiran ini...

harusnya aku tidak begini
aku bisa mengerti apa yang ia pikirkan
memahami tingkah laku setiap individu
menerima kekurangan teman-temanku
tetapi,
malah rasa geli yang menyelimutiku dalam melihat mereka
atau aku yang salah dalam meletakan posisiku ?
salah melihat mereka dari sudut pandangku ?
atau aku yang terpaku akan pikiran burukku ?
dengan paham,
"setiap yang coba pahami dan menjaga perasaanya,tak pernah menjaga persaan dan memahamiku ?"
membuat aku jenuh
dan berpikir,
aku telah sendiri tanpa siapapun
dan telah kehilangan segalanya
TUHAN...
tolong bebaskan aku dari keadaan ini
dan buat aku mengerti dia,dia,dia,dia,dia, dan semuanya

22.40

tuhan...
trima kasih atas rasa bahagia,bangga,kesenangan
trima kasih atas wanita yang kau kirimkan untuk kebahagiaan ini
trima kasih atas kejutan istimewa yang terlalu membahagiakanku
hingga akhirnya datang hari ini
28 desember 2008 pukul 22.40
semua harapan,impian,cita,bahagia,senang,bangga
semua terpuruk jatuh bagai
segelas kaca yang hancur teseret hembusan nafas keyakinan yang begitu besar hingga terjatuh dari meja kepercayaan
memang aku akui,aku yang bersalah
aku yang terkaku bermimpi
dan aku yang terlalu berpikir jauh
hingga akhirnya sebuah pernyataan bodoh
membuka luka semua kekecewaan kecil yang terlihat begitun menumpuk
untuk dia,
aku berterima kasih sangat amat atas kesempatan selama ini
aku bersyukur atas kesempatan ini
tetapi,
untuk melupakanMu yang begitu membahagiakanku
bukanlah candaan yang begitu mudah diabaikan
aku disini,terlalu menyayangi dan mencintaimu
hingga kau hanya terpaku atas cinta dan sayang yang tak sanggup ku ungkapkan
terakhir untukNya,
terima kasih karena engkau berhasil memperkenalkan ku atas rasa sakit hati yang sebenarnya
dan,semoga kau dapat bahagia walau memang aku harus sengsara

harusnya...

Kamis, 25 Desember 2008

natal...
merah..
hijau..
putih..
santa...
itu yang bak lambang indahnya hari ni..
kesenangan bocah-bocah di tiap jalan
membicarakan hadiah,santa dan harapan
harapan akan mereka masing-masing
harusnya..
hari ni aku bahagia
dengan harapan ku akan hadiad darinya
hanya ucapan..
cukup tiga kata untuk semua harapan ku hari ni
tetapi..
mungkin ni yang namanya sabar
bagai santapan ku darinya...
PENUNDAAN..
tetapi kapanlah itu...
yang pasti aku disini..
menyayangi...
mencintai..
dan setia untuknya...

MAAF...

untuk BELLE..
aku di sini..
menangis untuk permohonan maaf ku...
memang aku ini orang bodoh..
membuat salah..
salah...
salah...
dan selalu salah...
hingga akhirnya kau yang menjadi marah dan kesal...
ndut...
aku minta maaf untuk kesalahan ku...
semua kesalahan ku..
untuk kebodohan ku..
dan semua kebodohan ku...
dari catatan hari ni..
aku di sini..
menunggu maaf dan kasih mu..

gembul

Rabu, 24 Desember 2008

untuk ***,
terima kasih atas semua waktu yang telah kau berikan
perhatian yang telah kau tunjukkan
dan juga canda mu yang membuat aku bahagia
tetang apa yang kau pelajari
atau apa yang aku impian denganmu,bersamamu atau selalu denganmu
memang itu semua masih mungkin
tetapi aku masih yakin,
hari tentang "mungkin" itu
pasti datang,
untuk aku dan akan ku nikmati bersamamu
selamanya....
mungkin untuk sekarang ini namamu BELLE, dikisah ini
tetapi suatu hari nanti,*** akan kuganti dengan namamu
terima kasih BELLE,
atas panggilanmu untukku...

GEMBUL

ini yang selalu ku yakinkan padamu...
aku,
mencintaimu
mengasihimu
menyayangimu
dan selalu ingin terus bersamamu

untuk esok

dari sebuah hasil bercakap-cakap dengannya
aku begitu bahagia
dengan di temani bintang kecil
dan bulan penuh yang menyinari aku dan dia
di tempat kita masing-masing
***,
dia membuat janji yang mungkin menjadi salju pertama
di jakarta yang tropis ini bagiku
untuk esok,
hari yang datang dengan segala mitos tentang santa
kini tahun 2008,
yang seharusnya tak lagi namanya mitos,takhayul atau apalah itu
tetapi ***,
datang untuk hadiah natal yang begitu istimewa untukku
memang dialah santa bagiku
di natal kali ini
BELLE,
aku tunggu untuk hadiah yang telah kau janjikan

akhir ??

Minggu, 14 Desember 2008

hari ini..
14 desember 2008..
bagai hari akhir dari hidup singkat ini...
dilema besar untuk memilih
suatu pemilihan hati
yang rentan akan perasaan insan
ingin aku mati hari ini
untuk mengakhiri semua kebingungan ini
tanda tanya...
bagai datang begitu besar untuk hari ini
ingin mengakhiri yang tak harus di akhiri
ingin mengawali yang tak pantas diawali
membongkar pondasi yang ku bangun kokoh selama 115 hari ?
atau mencoba melawan semua kebosanan
yang seolah membekap aku untuk tetap bersamanya
entah kapan TUHAN datang kepada ku
untuk membawa aku kepadakeputusan atas kebimbangan ini
sekarang..
aku hanya bisa duduk terdiam
berteman sepi dan kebimbangan akan perasaan ini
tanpa ada merpati-merpati kecil yang dulu setia mengantarkan surat ku
dan terus menunggu akhir dari kebimbangan ini
entah itu dia atau dia atau mungkin aku yang harus berkorban...

syukur

Jumat, 12 Desember 2008

memang malang..
tetapi dari tiap tahap hidup ini
selalu ada tuhan yang maha muzizat bagi ku
membuat semua kemalangan ku ini
nyaman ada ditengah kemalangan
karena ku tahu,
tak semua kemalangan ini berbau busuk
karena aku di sini masih ada DIA dan semua sahabatku
yang membuat aku terus dan dapat terus merasakan dunia
walau memang bagian dari hidup ini
terkadang terlupakan
akhir dari catatan kali ini,
hanya membuat ku memohon
untuk dapat terus bahagia seperti ini, setidaknya
atau membuat ku lebih bahagia dengan DIA
ketika memiliki keterikatan

malang

bagai seekor burung
begitu indah
dan kuat kepakan sayapnya
hingga langit biru yang begitu keras
melunak untuk semua eksplorasinya
aku
terus dan selalu
mencoba sekuatku untuk mencari
dan mencoba untuk bisa melunakannya
hingga semua kepastian
yang dianggap orang lain tidak mungkin
membuat ku terus bermimpi
akan datangnya kesempatan itu
walaupun itu, suatu saat nanti
saat yang mungkin terlalu nanti
atau mungkin tak dapat lagi datang untuk aku yang terlalu malang