Mau cari apa ?

jalanlah

Kamis, 25 Juni 2009

sepertinya sang dalang telah bermain dari marionette kecil ini,marionette bernama aku
setelah jatuh terbuang di dalam kotak kumuh yang begitu kotor
sang dalang,kembali mengangkat dan memperbaiki marionette itu dengan kedewasaannya
dengan kekurangan dan kesakitannya,marionette itu di bentuk ulang
walau dengan kehancuran pribadinya yang lebih usil dan lebih polos untuk bicara kejelekan orang lain
aku pun merasa menjadi lebih kekanak-kanakan,namun aku pun tahu kapan kedewasaan hrus ditunjukan
walau terkadang kedewasaan itu muncul terlambat waktunya
marionette itu didirikan oleh Nya dan di biarkannya menari sesuka marionette
aku menari dengan kesendirian,dan kesepian
hingga ditengah tarian itu ada kawan dan sahabat yang kembali memberiku warna akan dunia
saat tarian itu terus berlangsung,ada keluarga disisiku yang siap menopangku ketika ku lelah menari
memang tak lagi sebahagia dulu dan seindah bersamanya
namun bagiku kini,kesendirian ku cukup menyenangkan bersama kawan,sahabat dan keluargaku
tak ku pungkirim,kepincangan marionette ini butuh kaki yang bersama marionette ini berjalan bersama
dalam bilik hatiku,memang ada nama DIA terpampang besar untuk ku harapkan berjalan bersamaku
namun,sepertinya tak mungkin ia ingin kembali memapaku untuk jalan bersama
jikalau memang itu realita yang ada,akan kucoba terus berjalan sendiri bersama kawan,sahabat dan keluargaku
yang cukup membuat ku senang hidup didunia ini selama ini
terima kasih untuk MEREKA

bingung

kemarin,sepucuk surat datang di tengah petang
dibawa oleh seekor merpati yang begitu cantik dengan harum yang begitu kukenal
terasa begitu semerbak harumnya surat itu,harum yang telah lama tak ku cium
rasanya begitu ku kenal wangi itu
ku buka perlahan lalu ku baca rinci tiap katanya,di penghujung surat tertulis nama DIA
wanita yang memberiku manis pahitnya hidup
rasanya ingin ku melonjak tinggi dengan senyum lebar di bibir
namun ketika ku ingat 'teman'ku,ingin aku marah dengan luapan segala amarah
seketika itu pula kenangan akannya muncul dengan wadah yang siap menampung tangisan ini
aku tak tahu harus bagaimana,bingung akan aku sendiri
haruskah aku menangis,meratap kenangan ketika masih bersama?
haruskah aku marah,mengingat ulah 'teman'ku?
haruskah aku berteriak agar sekelilingku tahu betapa bahagianya aku?
aku tak mengerti akan apa yang ku rasa
aku tak tahu akan apa yang harus kulakukan
aku ingin kami tetap bersama,namun aku ingin memberinya bahagia yang terbaik
aku tak cukup optimis untuk dapat memberinya bahagia yang baik
jika ia baca ini,tolong ucapkan yang kau ingin agar kau bahagia
bahagia dengan pilihanmu,bahagia untuk hidupmu
karena aku,tak ingin lagi menyakitimu