aku telah berkata akan coba buta dan tuli tentang dia
ku tutup mataku untuk membutakanku
ku sumbat telingaku untuk menulikanku
namun otakku,tak dapat ku hentikan tuk memikirkanmu
sungguh,apa yang terjadi dan apa yang kurasa
tak dapat ku ucap dalam kata-kata
tak dapat ku bagikan untuk kalian
aku tak ingin memperhatikannya
tapi,peduliku padanya meluluh lantahkan kepura-puraan itu
aku ingin melihatnya bahagia
tapi,cemburuku membinasakan kedewasaan milikku
aku ingin bisa bersama terus berjalan
tapi,leher ini tak henti-hentinya menoleh ke belakang
sungguh,aku tak mengerti apa yang terjadi disini
suatu pergulatan perasaan dan realita,
yang membuatku ingin menangis di depan ratusan orang
yang memaksaku bersendu ria di dinginnya pagi
apa yang ia mau, aku tak tahu
apa yang dia rasa, aku tak mengerti
apa yang terjadi padanya, aku tak jelas
berikanlah kami waktu, untuk dapat bicara berdua
menjelaskan apa yang kami mau
mengerti apa yang kami rasa
memperjelas apa yang sedang terjadi
jikalau memang,tidak ada momentum untuk itu semua
tolong biarkanlah, hanya mata dan mulutku yang tertutup
hingga mulutku dapat terus berbagi dan otak ini akan terus berpikir
dan,menjeritlah dihadapku agar sumbatan ini terlepas
hingga ku mengerti apa yang harus ku mengerti
Langganan:
Postingan (Atom)