16 jam aku tanpanya
bagai mentari enggan tampil untuk terangi hariku
rasa sakit kian menusuk dan melemaskanku
hingga aku hanya dapat tergeletak lemas diatas tumpukan busa sempit
menunggu maaf dan kesempatan lagi
namun akhirnya penantian itu usai
bagai embun pagi yang menyejukkan pagiku
rasanay ia memberiku kesembuhan diatas sakitku
ada senyumku diantara lemasnya tubuh ini
akhirnya aku dapat kembali bersamanya
aku yang membuatnya jatuh dalam kesedihan
kini berjanji akan membuatnya terus tersenyum disisiku
aku akan terus berusaha menggambarkan tawanya lagi di wajah cantiknya
ku harap aku akan menjadi lelaki yang dapat membuatnya bahagia
Langganan:
Postingan (Atom)