Mau cari apa ?

sabar...

Selasa, 16 Juni 2009

rasanya...
aku ingin menarik nafas yang begitu dalam hingga aku dapat begitu sabar untuk ini
aku yang beru sejenak ingin memulai hidup baru ku
mencoba tegar dan tetap berdiri tegak tanpanya
kembali menemui ia dalam aku
menjumpai bayangnya dalam diriku
melihat ia dalam buku itu
rasanya...
begitu rindu,rindu sekali hingga nafas inipun tak mampu membendung tangisku
menyedihkan memang aku ini
namun,hanya inilah aku yang sebenarnya
lemah dan tak berdaya ketika takdir mengambil bagian fatal dari diriku ini
aku tak ingin menutupi itu untuk image dan harga diri lagi
untuk sekarang ini..
aku hanya ingin,tubuhku ini tetap tegak berdiri
sekalipun diterjang ombak sepuluh kali lebih besar dari tsunami
aku hanya ingin,air mataku ini tetap terjaga
sekalipun wantia yang kusayangi meluluh lantahkan semua hati kecil ini
aku hanya ingin tegar berjuang
sekalipun pintu kematian didatangkan tepat dihadapku
aku ingin sabar menemui setiap rintangan hidup yang ku temui
walaupun kujalani hidup ini dengan aku yang begitu lemah dan menyedihkan
tetapi,ada rasa bangga dari diriku karena aku tetap dapat hidup sekalipun apa yang ku miliki tak lagi melekat pada raga ini

mereka

15 juni 2009..
seakan kemarin adalah bagian dari sejarah panjang perjalanan hidupku
aku ditengah canda dan tawa semua sahabat,terhanyut dalam bahagia semu itu
hingga untuk semua sedih dan tangisku seakan hilang,terbang pergi jauh meninggalkanku
namun bayang akan dia begitu melekat dalam bahagia itu
benakku ingin ada ia disisiku untuk membagi bahagia ini bersamanya
namun ku sadar, benakku hanya bermimpi untuk hal yang tak mungkin terjadi
hari itu,ingin kuberi standing ovation untuk seluruh sahabatku
mereka begitu hebat untuk bahagia semu itu,hingga aku dapat
sejenak menjauh dari bayangnya
sekilas melupakan peluknya untuk orang lain
sekelibat menghapus air mataku yang mengalir seiring lebarnya lekukan senyum ini
mungkin itulah arti dan guna sahabat
menghibur dalam sedih
membuat tawa dalam tangis
memberi bahagia dalam duka
memlukiskan senyum atas derasnya air mata
untuk mereka sebagian dari sahabat yang membari bahagia dalam dukaku
terima kasih atas hari itu,atas senyumku,atas bahagia bersama..
hingga aku seakan dapat lepas dari jerat belengguh bayangnya
walauku tak ingin melupakannya

kePUTUSan

ini mungkin yang terakhir untukku
hingga akhirnya kami benar-benar menjadi individu masing-masing
hari itu..
sebuah keputusan darinya muncul..
timbul dari pertanyaan kecilku
tetang "aku" untuk dirinya
akan tetapi pahit dari sebuah perjalanan hidup
harus selalu dirasa dan diterima oleh tiap individu
seakan waktu terhenti dan begitu membeku untuk aku
yang harus dan diminta untuk meninggalkan hidupnya
tak ada lagi aku yang berkecimpung untuk memberi yang terbaik baginya
rasanya jiwa ini menggila dengan segala imajiku yang tak mungkin tercipta
segala macam benda untuk membuat aku dan dia menjadi kami KEMBALI
mesin waktu...
gelas pecah...
remote universal..
dan apalah itu ciptaan imaji manusia lain
yang dapat mendukungku membuat kami kembali..
tetapi,aku seketika itu tersadar..
bahwa inilah hidup..
berjalan dengan pahit dan manis cerita
mengalir layaknya isak tangis kita
dilalui dengan segala terjalnya bebatuan..
harus tetap ku tempuh untuk aku bertahan di muka dunia ini
hingga suatu hari nanti, aku menemukan seseorang untukku
mungkin orang lain tetapi IA dalamku
tak mungkin kulupakan bahkan tat kala mungkin untuk kami kembali
semoga lain hari nanti..
saat kami kembali bersama
itu adalah kembalinya ia untuk selamanya
bukan kedatangannya kembali untuk kembali kusakiti.
maaf kan aku,akan segala tingkah nakalku
namun dalam benakku tak pernah terlintas cara untuk memuatmu bersedih
imajiku selalu terban melayang untuk membahagiakanmu,walau mungkin cara itu akan menyakitiku..
dan terakhir,BELLE...
terima kasih akan kePUTUSan mu ini...
semoga kau akan selalu bahagia dan mendapat yang terbaik