meivi sepertinya bodoh
harusnya tak selunak itu untuk menyapa dan berbicara
semestinya tak begitu hangat untuk terus mendengar
mungkin lebih baik seperti dahulu adanya
dingin hingga sulit tuk di jamah
keras hingga susah dimengerti
dan menjauh terpencil hingga tak mengerti dan ingin mengerti apa yang ada
bukannya lunak bagai tape
atau hangat bagai mentari
saat seperti ini,
rindu akan meivi yang nampak bagai anti sosial
dingin, keras, egois dan terpencil
yang tak mengerti akan apa yang terjadi akan yang terjadi disekilingnya
hingga suara ledakan dinamit sekalipun, tak dapat mengusiknya
meivi yang diam dan terpaku oleh caranya memandang dan menilai tiap manusia
benar kata mereka,
meivi kini terlalu centil dan genit
padahal hanya ingin sedikit lebih lunak, lebih hangat, dan membaur dengan realita
mungkin terlalu dalam meivi melangkah dan mengerti
hingga jeritan dan teriakannya dapat membubarkan kumpulan manusia di sekelilingnya
untuk meivi hari esok,
tinggal tunggu bagaimana cara pemikiran malam ini
atau mungkin tinggal menunggu bagaimana manusia di sekelilingnya meminta meivi bertindak
rasanya ingin berhenti untuk sehangat dan sedekat itu
jika memang kehangatan itu menyakiti kalian
perantara saja bermasalah
awalnya tertawa
berkahir dengan amarah
sebenarnya,sungguh tak ada maksud menghina
bukannya ingin menjelek-jelekan
maksudnya ingin memberritakan apa yang ada
menjelaskan duduk masalah
sehinggga, semoga saja bisa menjembatani kubu-kubu yang berseteru
salah cara bicara dan penyampaiannya
malah membuat masalah menjadi besar
dan membuat memangku semua masalah yang ada
membesar dan membengkak, sebentar lagi juga meledak
tadinya ingin jadi perantara malah jadi sumber masalah
sungguh heran, jadi perantara saja bermasalah
memang ku akui, lafalku dalam berkata juga kurang ayakan
mencari kata-kata yang lebih baik dan lebih halus
seperti mencari jarum di tumpukan jerami
mungkin jua karena globalisasi, maaf dan penjelasan rasanya tak berarti
bingung akan apa yang harus ku lakukan, agar semua mengerti
harapku semua dapat membaur, menciptakan lingkungan yang jauh lebih baik
membentuk masyarakat madani, intinya
tapi jalan untuk ke sana, rasanya sudah d sabotase ribuan serdadu serdadu iblis
serdadu yang menjelma menjadi satu dan ribuan hal
kemunafikan,keegoisan,kekanak-kanakan,haus kehormatan,haus harga diri,jaga gengsi,bla,bla,bla...
memang untuk perdamaian, harus di mulai dari diri sendiri
aku pun harus lebih banyak belajar dan harus berubah lebih baik
akhirnya, hanya bisa minta maaf akan yang telah terjadi
dan menjadi itu semua sebagai evaluasi untuk kemudian hari
berkahir dengan amarah
sebenarnya,sungguh tak ada maksud menghina
bukannya ingin menjelek-jelekan
maksudnya ingin memberritakan apa yang ada
menjelaskan duduk masalah
sehinggga, semoga saja bisa menjembatani kubu-kubu yang berseteru
salah cara bicara dan penyampaiannya
malah membuat masalah menjadi besar
dan membuat memangku semua masalah yang ada
membesar dan membengkak, sebentar lagi juga meledak
tadinya ingin jadi perantara malah jadi sumber masalah
sungguh heran, jadi perantara saja bermasalah
memang ku akui, lafalku dalam berkata juga kurang ayakan
mencari kata-kata yang lebih baik dan lebih halus
seperti mencari jarum di tumpukan jerami
mungkin jua karena globalisasi, maaf dan penjelasan rasanya tak berarti
bingung akan apa yang harus ku lakukan, agar semua mengerti
harapku semua dapat membaur, menciptakan lingkungan yang jauh lebih baik
membentuk masyarakat madani, intinya
tapi jalan untuk ke sana, rasanya sudah d sabotase ribuan serdadu serdadu iblis
serdadu yang menjelma menjadi satu dan ribuan hal
kemunafikan,keegoisan,kekanak-kanakan,haus kehormatan,haus harga diri,jaga gengsi,bla,bla,bla...
memang untuk perdamaian, harus di mulai dari diri sendiri
aku pun harus lebih banyak belajar dan harus berubah lebih baik
akhirnya, hanya bisa minta maaf akan yang telah terjadi
dan menjadi itu semua sebagai evaluasi untuk kemudian hari
Langganan:
Postingan (Atom)