hari ini terasa lebih cepat dan melelahkan..
melawan ribuan soal yang membuat penat pikir ini..
tanpa melihat wajahnya..
tanpa senyum dan candanya..
tanpa cerita akan lelahnya ia..
tanpa bahgianya disisiku..
tak ku pungkiri, hari ini memang ada wajahnya di mataku..
namun bagai matahari yang enggan memanaskan bumi..
penglihatan akan itu begitu cepat lalu untuk 'cinta' lainku..
rasanya sanubari ini belum dapat melepaskan diri dari jerat bahagia dengannya...
selalu memikirkan dirinya yang masih belum dapat tertawa seperti dulu..
masih mengenang segala senyum dan sedihnya karena perbuatanku..
tetap menangis sendiri ketika teringat tentang dirinya dan diri lainya sekarang..
seperti sampah semua ajaranku..
sepertinya hanya kulit kacang semua pendapat dan teriakan ku..
dia begitu acuh dan dingin untuk ini semua..
andai ia tahu..
aku begitu keras berusaha dan terus mencoba berfikir dengan segala imajiku..
agar aku dapat melihat kondisi ini dari sudut pandangnya..
tetapi jeritan hati yang terbelengguh rasa kesal dan cemburu..
terus membuat imajiku terbang melayang melihat masalah dari cara pandang ku..
aku bagai ingin berteriak keras lepas di hadapnya..
agar ia tahu betapa sakit dan lemahnya aku tanpanya..
aku tak begitu munafik untuk menutupi ini..
atau mungkin kemunafikan itu yang membuatku merasa lemah untuknya..
mungkin hidup ku sekarang ini..
seperti siang tanpa terik kasih sayang mentari yang enggan berbagi dengan sang pagi..
xi ips II
mungkin kali ini..
terlalu sempit untuk ku bagikan pada kalian...
tetapi ini yang ku terima tahun ini..
semua tentang cerita bagaimana kamar kecil dari rumah besar ini...
cara kami membuat tujuan..
cara kami menerima tuduhan salahnya kebodohan politik orang lain..
cara kami menerima nihilnya pelajaran eksak..
cara kami menentukan jajaran pemimpin..
cara kami menyajikan gelar prestise untuk semua
hingga cara kami semua menatap kawan kami tersepak..
mungkin musim depan tak ada lagi canda seperti ini..
mungkin musim depan tak ada lagi tawa bahagia seperti kami..
mungkin musim depan tak ada lagi kesukaran masalah seperti kami..n
mungkin musim depan tak ada lagi sepakan untuk teman tersabar kami...
mungkin musim depan tak ada lagi kemengan semanis musim indah ini...
mungkin musim depan tak ada lagi banyak cerita bahagia dan sedih layaknya kami..
ini mungkin ku dedikasikan khusus untuk kalian..
semua teman dan sahabatku dalam bilik kumuh itu..
untuk semua upaya kita memperindah bilik itu...
untuk kalian semua penghuni bilik xi ips II
terima kasih untuk semua kesan yang kalian beri..
terima kasih untuk semua usaha kita bersama untuk memberi yang terbaik..
maaf jika aku tak dapat memberi yang terbaik...
semog semua memorial atas ini tertata rapi dalam memori..
terlalu sempit untuk ku bagikan pada kalian...
tetapi ini yang ku terima tahun ini..
semua tentang cerita bagaimana kamar kecil dari rumah besar ini...
cara kami membuat tujuan..
cara kami menerima tuduhan salahnya kebodohan politik orang lain..
cara kami menerima nihilnya pelajaran eksak..
cara kami menentukan jajaran pemimpin..
cara kami menyajikan gelar prestise untuk semua
hingga cara kami semua menatap kawan kami tersepak..
mungkin musim depan tak ada lagi canda seperti ini..
mungkin musim depan tak ada lagi tawa bahagia seperti kami..
mungkin musim depan tak ada lagi kesukaran masalah seperti kami..n
mungkin musim depan tak ada lagi sepakan untuk teman tersabar kami...
mungkin musim depan tak ada lagi kemengan semanis musim indah ini...
mungkin musim depan tak ada lagi banyak cerita bahagia dan sedih layaknya kami..
ini mungkin ku dedikasikan khusus untuk kalian..
semua teman dan sahabatku dalam bilik kumuh itu..
untuk semua upaya kita memperindah bilik itu...
untuk kalian semua penghuni bilik xi ips II
terima kasih untuk semua kesan yang kalian beri..
terima kasih untuk semua usaha kita bersama untuk memberi yang terbaik..
maaf jika aku tak dapat memberi yang terbaik...
semog semua memorial atas ini tertata rapi dalam memori..
Langganan:
Postingan (Atom)