Mau cari apa ?

mentari dan sang pagi

Senin, 25 Mei 2009

hari ini terasa lebih cepat dan melelahkan..
melawan ribuan soal yang membuat penat pikir ini..
tanpa melihat wajahnya..
tanpa senyum dan candanya..
tanpa cerita akan lelahnya ia..
tanpa bahgianya disisiku..
tak ku pungkiri, hari ini memang ada wajahnya di mataku..
namun bagai matahari yang enggan memanaskan bumi..
penglihatan akan itu begitu cepat lalu untuk 'cinta' lainku..
rasanya sanubari ini belum dapat melepaskan diri dari jerat bahagia dengannya...
selalu memikirkan dirinya yang masih belum dapat tertawa seperti dulu..
masih mengenang segala senyum dan sedihnya karena perbuatanku..
tetap menangis sendiri ketika teringat tentang dirinya dan diri lainya sekarang..
seperti sampah semua ajaranku..
sepertinya hanya kulit kacang semua pendapat dan teriakan ku..
dia begitu acuh dan dingin untuk ini semua..
andai ia tahu..
aku begitu keras berusaha dan terus mencoba berfikir dengan segala imajiku..
agar aku dapat melihat kondisi ini dari sudut pandangnya..
tetapi jeritan hati yang terbelengguh rasa kesal dan cemburu..
terus membuat imajiku terbang melayang melihat masalah dari cara pandang ku..
aku bagai ingin berteriak keras lepas di hadapnya..
agar ia tahu betapa sakit dan lemahnya aku tanpanya..
aku tak begitu munafik untuk menutupi ini..
atau mungkin kemunafikan itu yang membuatku merasa lemah untuknya..
mungkin hidup ku sekarang ini..
seperti siang tanpa terik kasih sayang mentari yang enggan berbagi dengan sang pagi..

2 comments:

Anonim mengatakan...

terkadang,
wanita menutupi amarahnya dengan senyuman.
menyembunyikan ketidakberdayaannnya dgn keangkuhannya,
dan membungkam kelemahannya dengan seluruh kekuatan yang dimiliki.
Wanita membinasakan kesakitan dengan ego nya..
untuk membutakan seribu mata dan telinga yang ingin mencoba mengerti. Agar tak ada yang mengetahui atau bahkan mengerti perkara dalam hatinya.
dan jika kau tak mengerti smua itu, maafkan aku. Maafkan aku yang terlalu berusaha keras menghancurkan rasa itu. Maafkan aku yang tersesat oleh rasa ini sehingga tak mengerti lagi arti nilai dan norma..
Maafkan aku yang tnpa sadar menyakitimu, merusak kebahagianmu bersama 'cinta' mu itu.
Aku tak bermaksud menyakiti kamu.
Melihat tulisan tentang hatimu ini, tersembul sedikit prasaan senang dlm hatiku karena km masih mengingat aku. tp ingatlah itu dengan senyum dihatimu.. kenanglah semua itu dengan indah..

Mephi mengatakan...

aku terpaku dengan tulisan ini..
aku mengerti dan paham mksudmu..
untuk engkau yang menulis ini..
aku tahu siapa kau itu..
maaf ak belum dapat sepenuhnya memandang dari sisimu..
aku selalu tersenyum dalam senyummu..
maka untuk dirimu..
tersenyumlah..